Thu, 28/05/20
Assalamu 'alaikum, teman pembaca (wkwk)
Mulai nulis lagi di pertengahan tahun 2020.
Banyak seliweran meme-meme yang menunjukkan kalau tahun 2020 ini rasanya panjang banget, dengan segala macam ujian, cobaan, rintangan.
Gimana enggak.
Dari mulai kejadian yang tidak ngimpact ke gw seperti : popular persons yang tutup usia (Kobe Bryant pemain basket, Ashraff Sinclair suaminya BCL, Glenn Fredly suara emas dari Timur, sampe Maestro Campur Sari -ini yang paling gw sedihin- Pakdhe Didi Kempot).
Sampai kemunculan global virus (well know as Coronavirus/Covid-19)
Yang membuat gw kerja di rumah per tgl 17 Mar 2020 - sampe blog ini ditulis.
Sejauh ini, banyak yang dilewatin.
- Banyak waktu dengan keluarga, kerja sambil ngurus anak umur setahun sungguh bukan keahlian gw
- Gw perlahan mencatat dan mengatur pengeluaran gw, karena semua dikerjakan dr rumah jadi terknotrol (dan gw mulai mencari rootcause kenapa jebol mulu tabungan)
- Ramadan dan Idul Fitri di rumah, teraweh dan solat Id di rumah.
- Lebih sering masak, dan enak
- Sempat masuk ruang isolasi karena anak gw bronkopnemoni, dari tgl 26-30 Mar. One of the worst.
Kebanyakan yg gw tulis di atas tentang keluarga gw ya.
Karena emang, gw sadari, bekerja di kantor itu menghabiskan banyak waktu di 'luar' rumah/depan laptop saja.
Semua dari laptop, dan akhirnya gw abai dengan keluarga di rumah.
It took big part of my life, bigger than it should.
Tapi, hal yang gw syukuri.
Mungkin ini adalah 'jawaban' Allah perihal doa gw : "ya Allah, gimana ya caranya biar saya tetep bisa deket sama anak & keluarga, tapi bisa kerja juga"
Boom.
The virus made us to do WFH, even if all of economic sectors are surviving.
Human changes dynamically.
Paksa pasti bisa.
Teirma Kasih. Sehat selalu ya.
ditulis sambil siap-siap jemput anak di rumah nyokap.
Assalamu 'alaikum, teman pembaca (wkwk)
Mulai nulis lagi di pertengahan tahun 2020.
Banyak seliweran meme-meme yang menunjukkan kalau tahun 2020 ini rasanya panjang banget, dengan segala macam ujian, cobaan, rintangan.
Gimana enggak.
Dari mulai kejadian yang tidak ngimpact ke gw seperti : popular persons yang tutup usia (Kobe Bryant pemain basket, Ashraff Sinclair suaminya BCL, Glenn Fredly suara emas dari Timur, sampe Maestro Campur Sari -ini yang paling gw sedihin- Pakdhe Didi Kempot).
Sampai kemunculan global virus (well know as Coronavirus/Covid-19)
Yang membuat gw kerja di rumah per tgl 17 Mar 2020 - sampe blog ini ditulis.
Sejauh ini, banyak yang dilewatin.
- Banyak waktu dengan keluarga, kerja sambil ngurus anak umur setahun sungguh bukan keahlian gw
- Gw perlahan mencatat dan mengatur pengeluaran gw, karena semua dikerjakan dr rumah jadi terknotrol (dan gw mulai mencari rootcause kenapa jebol mulu tabungan)
- Ramadan dan Idul Fitri di rumah, teraweh dan solat Id di rumah.
- Lebih sering masak, dan enak
- Sempat masuk ruang isolasi karena anak gw bronkopnemoni, dari tgl 26-30 Mar. One of the worst.
Kebanyakan yg gw tulis di atas tentang keluarga gw ya.
Karena emang, gw sadari, bekerja di kantor itu menghabiskan banyak waktu di 'luar' rumah/depan laptop saja.
Semua dari laptop, dan akhirnya gw abai dengan keluarga di rumah.
It took big part of my life, bigger than it should.
Tapi, hal yang gw syukuri.
Mungkin ini adalah 'jawaban' Allah perihal doa gw : "ya Allah, gimana ya caranya biar saya tetep bisa deket sama anak & keluarga, tapi bisa kerja juga"
Boom.
The virus made us to do WFH, even if all of economic sectors are surviving.
Human changes dynamically.
Paksa pasti bisa.
Teirma Kasih. Sehat selalu ya.
ditulis sambil siap-siap jemput anak di rumah nyokap.