Dua hari ini merasa (kayaknya) ada konflik batin, antara jadi pergi atau enggak.
Kami punya rencana untuk pergi ke luar kota sejenak sekeluarga dengan kendaraan sendiri. Alasannya untuk lepas penat yang sudah banget-banget (terutama suami yg WFH).
Termasuk mengajak mamah & papah mertua ke kampung halamannya.
Tapi, berjalannya waktu, di socmed saya liat banyak orang yg usahanya struggle. Untuk hidup primer, bukan sekunder.
Diceritakan di area luar Jawa sana banyak yang belum di vaksin. Kota suburban di Jawa-pun vaksin belum maksimal.
Terus, dengan gampangnya dan merasa punya duitnya, gw pergi sekeluarga?
Rasanya gak sepadan :(
Gak dipungkiri juga dalem hati ada perasaan was-was.
Ya Allah, saya takutnya dari keberangkatan ini malah kami terpapar. Di mana yang paling riskan adalah anak, karena dia belum termasuk golongan yg bisa vaksin.
Apakah kami rela mengeluarkan nominal yang sama besarnya saat trip, jika setelahnya nanti ada yg sakit? Nyatanya, enggak.
Semoga tulisan ini bisa jadi pengingat kalo hidup kami ini udah berkecukupan.
Liburan dengan resiko sakit (hingga meninggal) jadi gak sepadan. Sabar.
Mudah-mudahan Allah ganti dengan rejeki liburan yang lebih manis lagi. Aamiiiin yaa robbal 'alamiin <3
Jadi kita relakan trip kali ini? InsyaAllah.
Sembari berdoa, ya Allah jika yang terbaik memang pandemi ini, mohon diluaskan hati kami untuk menerima.
Hindarkan kami dari perbuatan yg buruk, mencontohkan kebodohan, dan hal-hal yang tidak bermanfaat lainnya.
Aamiin, aamiin, aamiin yaa robbal 'alamiin..